Sunday, December 25, 2011

Hammersonic Festival Siap Digelar di 2012



Jakarta – Revision Entertainment kembali menggelar event terbesarnya yang bertajuk Hammersonic, sebuah festival musik metal yang diklaim sebagai yang terbesar di Asia Tenggara siap digelar oleh promotor Revision Entertainment pada hari Sabtu, 28 April 2012.

Acara yang akan digelar tidak lama lagi ini akan menghadirkan beberapa band metal legendaris internasional dan nasional telah dikonfirmasi untuk tampil di festival tersebut. Mereka antara lain adalah D.R.I. (AS), Suffocation (AS), Nile (AS), Psycroptic (Australia), Impiety (Singapura), Chtonic (Taiwan), Burgerkill, Deadsquad, Seringai, Death Vomit, Death Vertical, Sucker Head hingga Dreamer.

Sampai dengan saat ini masih ada beberapa band yang masih dalam tahap negoisasi dengan pihak prmotor untuk mengisi  headliner dan co-headliner di festival Hammersonic. Selain itu juga untuk tempat dan harga tiket Hammersonic ini masih belum diketahui karena pihak promotor masih dalam tahap penyelesaian.

“Kami melihat Indonesia sebagai salah satu negara dengan penggemar musik metal terbesar di dunia sampai sekarang belum memiliki festival yang mampu mewakili negara ini di tingkat internasional, mudah-mudahan Hammersonic nantinya dapat menjadi Wacken di Asia Tenggara,” jelas Ravel Junardy, selaku promotor dari Revision Entertainment, Seperti yang dikutip RS Indonesia.

Untuk informasi lebih lanjut tentang Hammersonic silakan mengunjungi situs resmi mereka di sini, www.hammersonic.com atau follow akun Twitter @HammersonicFest. 

EXHUMED: exclusive live download from Maryland Deathfest 2011



Goregrind legends EXHUMED played their first U.S. show in over six years at the 2011 edition of the Maryland Deathfest and thanks to NPR, the set -- in all its uncensored glory -- is available for your consumption at THIS LOCATION.
EXHUMED released their All Guts, No Glory full-length earlier this year via Relapse Records. The record continues to reap critical acclaim from fans and critics nationally and has left it's grisly mark on multiple Year End lists including Decibel, Pitchfork, NPR.org, MetalSucks and Skulls N Bones!

Said vocalist/guitarist menace Matt Harvey: "2011 has been a great year for the band. We've had a killer time scraping off the rust on the gore metal machine and getting back on the road and partying with necromaniacs all over the place. It's amazing how many people have enjoyed our racket and have actually said nice things about our record -- sometimes even in public! We have a lot of shit planned for next year and we're chomping at the bit to continue subjecting the universe to more of our god awful noise! See you on the road...or at the bar. Play fast or die, dudes. Cheers!"

As previously announced, EXHUMED will be showering Brazil with their infernal live rituals this Winter with Aborted. This will mark the band's first time ever in the country.

EXHUMED w/ Aborted
2/17/2012 Music Hall - Belo Horizonte, MG
2/18/2012 Hangar 110 - Sao Paulo, SP
2/19/2012 Hangar Bar - Curitiba, PR
2/20/2012 Bar Opiniao - Porto Alegre, RS

http://www.facebook.com/ExhumedOfficial
http://www.myspace.com/exhumed

Wednesday, October 12, 2011

Dreaming Dead Siap mengeluarkan Album barunya “Midnightmares”

California Death Metal trio Dreaming Dead  telah siap mengeluarkan album barunya yang sudah sekian lama di tunggu-tunggu, dengan tajuk “Midnightmares”.  Lanjutan dari album sebelumnya tahun 2009 “Within One”. Masuk rekaman dari bulan Juni hingga September tahun ini.  Semua gitar dan bass di rekam di studionya sendiri di Downtown Los Angeles, sementara drum dan vocal di rekam di Architeuthis Sound. Dan hasil akhir tidak kekurangan yang berarti. Midnightmares menawarkan hingga sembilan lagu death metal crushingly.. yang di pimpin oleh vokalis sekaligus pendeta gitar Elizabeth Schall.


Dreaming Dead terus memantapkan puncak karirnya di dunia metal. Dreaming Dead bermain dengan presisi yang lebih besar dan menawarkan pengalaman musik yang lebih dalam dan lebih provokatif. Sebagai bonus tambahan, Midnightmares cover art oleh seniman metal terkenal Travis Smith, yang dikenal untuk bekerja Di record-record metal dan sudah banyak mengeluarkan artwork seperti Sadus, Katatonia, Opeth, King Diamond dan masih banyak yang lainnya.


Komentar Schall and Mike Caffell (drums, vocals), tentang rilisan terbaru: "With Midnightmares, we wanted to record an album based around the concepts of night and, obviously, nightmares. We shaped our lyrics as such, and wrote music to capture both the violent, chaotic nature of dreams and the quiet tranquility of the night. We also crafted the album to flow as a whole, symbolizing the progression of an evening into night, and then into dawn; as if the songs couldn't exist without one another. And, yes, we're still bringing the speed and brutality."


Midnightmares Track Listing:

1. Wake
2. Corpse Mountain
3. Overlord
4. Exile
5. In Memoriam
6. Lapse
7. Into The Depths
8. Midnightmares
9. Departure 

Beranggotakan  Schall, Caffell and bassist Juan Ramirez telah diasah karakteristik pendengaran mereka oleh black metal, death metal, dan thrash metal secara nasional selama empat tahun terakhir, bermain di berbagai panggung dengan band-band seperti Morbid Angel, Nile, Immolation, Krisiun, Monstrosity, Master dan Dying Fetus.  This Midnightmares-era sees DREAMING DEAD sowing the seeds of such time spent on the road, and those picking up the new album or catching the band live will no doubt be struck at how much further DREAMING DEAD have taken their groundbreaking metal stylings.

Midnightmares akan dirilis pada tanggal 31 Oktober 2011 sebagai download digital melalui website resmi band.


Dalam berita terkait, baru-baru Schall demoed baru Roland CUBE-80XL amp. Jika Anda melewatkan untuk pertama kali, check out video:




Saturday, October 8, 2011

MTV Akan Prosesikan Konser METALLICA Untuk Pertama Kalinya Di India

METALLICA untuk pertama kalinya akan manggung di India dan kesempatan langka ini juga bakal dimanfaatkan MTV India bekerja sama dengan F1 Rocks plus durasi satu setengah jam tentang sejarah METALLICA seminggu setelah konser berlangsung.
Metallica

F1 Rocks dan MTV memang sudah bekerja sama untuk mengorganisir beberapa konser besar di seluruh dunia dengan band-band yang sudah diselektif dari hasil voting online.

“Penonton MTV mencapai 130 juta orang di seluruh dunia dan 40 juta diantaranya menyaksikan dari rumah. Dan ini kesempatan besar bagi MTV untuk menayangkan konser yang paling ditunggu di India juga sebagai kaitan kerja sama kami bersama F1 Rocks. Konser METALLICA ini akan meningkatkan perekonomian di India dan ini bagus untuk negara berkembang seperti India,” ujar Aditya Swamy yang menjabat sebagai kepala saluran MTV India.

“Bulan Oktober nanti kami akan tampil di India. Ini akan sangat menarik karena di pikiran liar kami, kami sendiri tidak pernah memikirkan tempat ini sebelumnya. Ini penghargaan untuk kami karena kami merasa akan menjadi bagian scene musik mereka bersama para fans di India,” ujar bassist Robert Trujillo ketika diinterview majalah Inland Empire Weekly bulan April lalu.

Sedangkan sebagai promotor acara ada DNA Entertainment Networks, yang pamoritasnya memang sudah diakui dunia karena berhasil menangani beberapa nama besar seperti IRON MAIDEN, MEGADETH, dan beberapa lainnya untuk tampil di satu negara.



[berontakzine.com]

Jihad Mulai Cicil Materi Album Baru

SETELAH ENAM TAHUN, JIHAD MULAI MENYIAPKAN MATERI UNTUK ALBUM BARU.
KABAR sentosa buat Krueger Lover. Setelah lama tak masuk studio rekaman, Jihad mulai mencicil materi untuk album baru pada Oktober ini. Jika tidak aral, album baru Jihad sudah bisa menghajar gendang telinga pada awal tahun depan.

Meski namanya berkibar kencang, Jihad tergolong kurang produktif dalam merilis album. Sejak didirikan paa 1999, mereka baru mengeluarkan dua album yakni Besok Kiamat (2002) dan Strategi Setan (2005). “Jeda terlalu lama tidak mengeluarkan album kurang baik juga buat sebuah band. Sebab bagaimanapun album adalah salah satu bukti eksistensi sebuah band,” tutur Kancil saat ditemui di markas Serak Inc di bilangan Jalan Cihampelas.

Untuk album baru tersebut, Jihad sudah menyetok delapan album. Dan kemungkinan besar merasa tidak akan mencari materi tambahan. “Album pertama sepuluh lagu. Demikian juga album kedua. Tapi, album yang sekarang kemungkinan besar akan berisi delapan lagu. Jika dipaksakan harus sepuluh lagu, kami khawatir materi tambahan itu tidak maksimal,” tambah Kancil.




Tuesday, October 4, 2011

Tandang Makalangan

LEBIH luas, terjangkau, dan masih berada di Bandung. Itulah alasan yang dianggit panitia saat memilih Lapangan Pussenkav Kavaleri, Jalan Turangga, Bandung, untuk menggelar gigs multigenre Tandang Makalangan. “Kita ingin mencari alternatif supaya gigs tidak terus-terusan digelar di Cimahi. Katanya sih Lapangan Kavaleri siap terbuka untuk teman-teman yang ingin menggelar acara,” tutur Fajar dari Our Prove.

Untuk beberapa hal, Lapangan Kavaleri memang memiliki kelebihan dibanding Yon Armed. Yang paling utama tentu saja letaknya yang di tengah kota. Namun, Our Prove selalu penggagas acara juga tidak asal pilih tempat. Mereka sangat memperhitungkan segi keamanan.

Lalu, kita tengok apa yang bakal tersaji di panggung Tandang Makalangan? Our Prove tampaknya sadar betul dengan komposisi line up. Mereka menggandeng setumpuk band dengan bermacam genre. Mulai dari generasi Impish, Injected, Captain Cook, sampai Divinity dan Kids on Radio.

TANDANG MAKALANGAN
TEMPAT
Lapangan Pussenkav Kavaleri
Jalan Turangga

WAKTU
Minggu, 9 Oktober 2011
Pukul 09.00 – selesai

LINE UP
Impish
Injected
Buckskin Bugle
Blind To See
Power Punk
Captain Cook
Nothing New
Restrain
Saffar
Dismurder
Total Kontra
Dark Terror
Justa Life
Depravity Savage
Tears Of Joy
Minor Disturbance
Kids On Radio
Power Oxy
Kripik Kentang
Sad Story In Sunday
Divinity

HARGA TICKET
Pre-sale Rp 20.000
On the spot Rp 25.000




Monday, October 3, 2011

Obscura; Menghujam Kota Jakarta

Antiklimaks para pecinta musik cadas terpuaskan dengan datangnya band technical death metal asal bayern germany, OBSCURA yang sedang menaklukan beberapa kota di indonesia dan tempat pertama yang mereka jajah adalah marios place yang berlokasi di cikini, Jakarta. 

Band yang digawangi Christian Muen ( gitar ) Hanes Gross ( drum ) Steffen Kummerer ( guitar, vocals ) dan Jeroen Thesseling ( bass ) akan menjajah kota Surabaya ( 30 – 09 – 11 ), Medan ( 10 – 10 – 11 ), dan Makassar  ( 02 – 10 -11 ).

Obscura tampil sekitar pukul 9 malam dengan “Septuagint” yang menjari track pembuka, acungan 2 jari dengan teriakan lantang dari para metalhead yang datang malam itu membuat ke empat personil Obscura makin sadis dengan dibawakannya “The Anticosmic Overload” slam dan body contact terlihat jelas di depan stage, Stefeen yang bertugas sebagai gitaris dan vokal terlihat sangat piawai memainkan gitar berdawai 8, jari yang bebas menari dengan raungan vokal yang ganas juga di imbangi oleh Christian yang membius dengan gitar berdawai 7. technical tingkat tinggi.

Sekitar 9 lagu mereka bawakan dengan tanpa ampun, seperti “Incarnated”, “Vortexomnivium”, “Ocean Gateaways”, “Euclidean Element”, “Centric Flow,” mampu membuat semua metalhead yang datang malam itu terbelalak menyaksikan aksi 4 panser yang tanpa ampun membantai marios place malam itu, sound yang dihasilkan cukup mendukung, dan sesekali sang vokalis mengajak bertanya tentang album baru morbid angel yang ( ancurrrr ).

Dalama penampilan mereka tidak lupa pada penghujung acara aksi drum solo juga menjadi persembahan apik saat encore metalhead untuk lanjutan aksi mereka, permainan yang ditunjukkan Hannes Gros yang pernah memperkuat Necrophagist ini memang luar biasa, ga ada capeknya kayanya nih orang.

“The Orbital Element” dan “Universe Momentum” menjadi lagu terakhir mereka malam itu, walau tidak seperti band – band metal lain yang biasa membawakan sekitar 15 lagu tapi sedikit lagu yang mereka bawakan dengan mampu memberikan kepuasan malam itu, dan juga tidak salah dengan band jakarta yang di daulat untuk menjadi band pendamping malam itu, Revenge tampil fantastis, aksi dari RB, Bindra, Akbar, Awe dan juuga raja sangat membantu menrikan pemanasan telinga, terutama sang drumer Akbar yang cukup mencuri perhatian, permainan yang cepat dan rapat.

Sang promotor MAQNET yang di komandoi mr Adhi ini memang tidak sia – sia mendatang kan OBSCURA yang memang baru pertama kali datang ke jakarta, sukses untuk kota-kota yang akan menjadi saksi band asal negeri panser german ini. \m/


Monster Of Legend; Guncangan yang Hebat di Bulungan


Jakarta 25 September 2011 adalah kemarau terpanas di daerah Jakarta tepatnya di kawasan out door Bulugan. Panas terik matahari bulan September berbaur dengan 20 ribu watt tegangan tinggi sound system yang menendang-nendang kuping para metal head hari itu dalam event “MONSTER OF LEGEND” yang diadakan oleh BMQ Production.


Acara yang menurut rundown mulai pukul 11 siang molor hingga jam jam 1 kurang, bahkan band bekasi ASPHYXIATE sudah berada di lokasi jam 7.30 pagi untuk sound check ( kangan sama bulungan kali ya..?? ) untuk beberapa band yang tampil di acara ini memang tak semuanya terlihat maksimal, sound yang pilih – pilih menjadi hal yang sering di temui di setiap event lokal, ABABIL yang saat tampil lebih dominan ke vokal ketimbang yang lain, tapi berbeda telak saat RITUAL DOOM tampil, sound yang dihasilkan dari band old school ini terdengar garang, gempuran dari semua aspek alat hingga vokal arie juga dahsyat.

THRASHLINE, band pecahan personil lawas betrayer ini tampil dengan trademark mereka, bentangan garis kuning hitam terkait di front stage dan animo penonton yang datang juga cukup bagus, area yang hampir di padati dari beberapa daerah juga terdengar riuh, efek dari band doom gothic metal lawas asal kota Surabaya yaitu TOTAL TRAGEDY yang malam itu tampil sebelum JASAD, ASPHYXIATE tampil sebelum jeda magrib, sayang saat lagu awal mereka harus keteteran dengan sound yang kurang berpihak hingga mereka lanjut setelah magrib barulah sound mereka cukup terasa ganas.

DREAMER tampil dengan musik yang beda setelah di hajar oleh band brutal, mereka tampil dengan simpony dengan tempo yang selalu berubah – ubah begitu juga dengan band asal surabaya TOTAL TRAGEDYyang lama yang berbahaya, dengan musik yang berbeda dan penguasaan panggung yang apik mereka tampil memukau dan acara di tutup dengan penampilan band bandung JASAD, jangan di tanya soal band yang satu ini, drumer baru mereka cukup menyita perhatian, sama seperti ASPHYXIATE yang juga tampil dengan drumer baru, JASAD tampil apik dan juga total, sound yang terdengar nyaman di telinga.

Setiap band yang tampil memainkan semua karya andalan mereka dengan sangat baik, maximal dan powerfull. Bulungan tidak berhenti berguncang dari siang hingga malam dan semua metalhead terlihat puas juga terhibur atas performa dari 14 monster-monster yang menggasak keras, cepat dan padat.

Walau sedikit tragis karena setelah event Rock In Solo lagi-lagi Indonesia dilanda Terror bomb. Sebuah situasi yang berdampak negative dan mampu menghambat laju perkembangan komunitas metal di Indonesia. Himbauan damai juga tidak bosan-bosan disampaikan dari Alay Error yang menjadi MC di acara Monster Legend kemarin untuk mengkedepankan “Keras tapi bukan kekerasan”.

Komunitas yang kecil akan menjadi besar tergantung kita yang ada didalamnya. Semoga Gejolak music metal tanah air akan terus bisa jaya dari generasi ke generasi dan melahirkan monster-monster baru yang akan menjadi legend untuk masa yang akan datang.

sukses untuk BMQ yang telah berhasil melaksanakan gelaran di outdoor bulungan. hellyeah!


Godless Symptoms Tak Akan Pernah Berhenti

DISTORSI. HANYA ITU YANG MEREKA YAKINI. DAN MALAM ITU, GODLESS SYMPTOMS MENGUCAP IKRAR TAK AKAN PERNAH BERHENTI MENEBAR SUKA CITA LEWAT DISTORSI YANG MEREKA YAKINI.
SEKALI lagi, kata anjing bertebaran sekerap hilir mudiknya oksigen ke lubang tenggorokan dan paru-paru dari mulut seorang MC bernama Reggi Kayong. Dan mudah diterka, itu adalah tengara bahwa sebuah pesta tengah digelar. Bukan sekadar pesta hura-hura tanpa makna, melainkan pesta penanda delapan tahun eksistensi sebuah band bernama Godless Symptoms.

Delapan! Hitungan ini jelas tidak seberapa jika dibandingkan bilangan umur dunia ini. Tapi, bagi sebuah keluarga bernama Godless Symptoms, bilangan delapan memiliki sejuta makna. Sebab, delapan bundel kalender buat mereka adalah tetesan keringat dan perjuangan. Karena itulah, mereka merasa harus menandai milad kedelapan dengan sebuah perayaan sederhana namun bermakna.

Malam itu, di sebuah tempat kecil bernama Rogers Café, Godless Symptoms tidak hanya menjadi tuan rumah yang baik bagi kerabat yang datang untuk sekadar mengucap selamat. Godless Symptoms juga telah menebar spirit bagi siapa pun yang sampai detik ini menjejakkan kaki di atas tanah bernama scene Bandung Underground. “Dan kita tidak akan pernah berhenti di sini,” teriak Barus dari balik corong mikropon.
Ahhh… melihat apa yang berlangsung di ruang redup Rogers Café malam itu rasanya kita tidak lagi memerlukan tempat seperti Yon Armed atau venue lain yang untuk menebusnya kita harus melakukan banyak hal, mulai dari ritual makan kembang sampai menyayat urat nadi sendiri tanda kita siap mengabdikan nyawa untuk sebuah frasa bernama ketertiban umum.

Seperti mafhum apa yang harus dilakukan, Godless Symptoms rupanya telah menyiapkan tidak kurang dari selusin resital untuk menjamu saudara yang datang ke perayaan delapan tahun eksistensi mereka di musik bawah tanah kota ini. Begitu corong mikropon tuntas dimaki-maki gerombolan Eyefeelsix — lalu kemudian sebentar berada di tangan Butche Mario dan Gebeg yang melakukan battle sarkasme nan memikat, Godless Symptoms langsung menggebrak dengan nomor Tak Ada Bendera Putih.

Jangan pernah membayangkan kegilaan apa yang berlangsung di atas lantai Rogers Café begitu lagu Tak Ada Bendera Putih . Sebab, kapasitas imajinasi kita mungkin tidak akan sampai untuk bisa menggambarkan kegilaan tersebut. Kegilaan itu hanya bisa dirasakan.

Seluruh pengunjung yang hadir malam itu mungkin tak akan pernah menggubris lagu apa yang dibesut Godless Symptoms. Toh, mereka hadir ke Rogers Café malam itu bukan semata-mata untuk mendengarkan lagu. Melainkan lebih dari itu. Maka tak heran bila Ritus Penutup, Dominasi Zombie, Rusak Bumi, Ratakan Tirani, dan Arogansi, seperti memiliki makna sama buat seluruh pengunjung. Seluruh lagu adalah kegilaan.
Terlebih lagi ketika dua kata mengelupas dari lidah barus: Kerajaan Ilusi. Saat itulah kegilaan seperti hendak mencapai ajal. Namun, Kerajaan Ilusi ternyata tidak menjadi rajah dominan malam itu. Flower City dan Kuya Ngora justru yang jadi anthem pengikat. Rasanya kita tidak akan pernah menyaksikan di gigs lain sebuah lagu sampai dibawakan tiga kali.

Pengunjung rupanya masih memiliki spirit tempur segunung ketika Godless Symptoms mengumandangkan Anjing Iblis sebagai rajah pamungkas. Mereka pun memaksa Barus dan kawan-kawan tetap berada di stage. Tak mau mengecewakan saudara, Godless Symptoms pun kembali membawakan ulang Flower City dan Kuya Ngora sekali lagi. Ternyata itu tidak cukup. Pengunjung masih meminta lebih. Dan Godless Symptoms pun kembali menghajar Kuya Ngora.

Hari ini 46 tahun lalu, negera kita mengalami revolusi. Tapi malam itu, Godless Symptoms menggelar revolusi sendiri. Wilujeng milad, Godless Symptoms!


Thursday, September 29, 2011

Jakarta Noise Fest #3

Wasted Rockers mempersembahkan
“Jakarta Noise Fest #3″

with:
01. MALAIKAT DAN SINGA [Olympia, Washington, USA]
Bekas personil band Old Time Relijun yang kini bersolo karir. Arrington De Dionyso sejak tahun 2006 sudah merilis empat buah album di bawah “the legendary” K Records, yang dua di antaranya total memakai Bahasa Indonesia, yakni Malaikat dan Singa (2009) dan Suara Naga (2011). Sejak tahun 2009 Arrington tampil dengan nama panggung / maupun nama band Malaikat dan Singa. Musisi no-wave / grime / post-punk / xprmntl hip-hop asal Olympia ini akan tampil di negara yang menjadi salah satu sumber inspirasinya dalam bermusik.

02. KHURUKSETRA [Jakarta]
Proyek tribal / ethnic influenced drone-doom-black-ambient-harsh-noise bentukan personil Kalimayat dan unit dreampop / slow-core Whisper Desire. Kolektif ini sudah beberapa kali tampil di Australia dan Singapura. Pertunjukan terakhir mereka tahun 2009 di Teater Salihara berhasil membuat banyak orang menobatkan diri sebagai penggemar baru Khuruksetra.

Sebuah kelompok musik mahabahaya yang terdiri dari Wukir Suryadi (seorang musisi tradisional asal Malang yang membuat alat musik sendiri yang ia beri nama “Bambuwukir”) dengan Rully Shabara (vokalis dari band math-rock / experimental-rock ternama Yogyakarta, Zoo). Bersama mereka menciptakan musik yang kental dengan nuansa tribal, etnik, gelap dan primitif. Rilisan album kolaborasi mereka di Yes No Wave banyak mendapat ulasan positif di berbagai media.

04. SPACE SYSTEM [Jakarta] 
Duo eclectic electronic music asal Jakarta. Duo yang menjadi artis andalan di Space Records ini menggabungkan segalanya, mulai dari: EDM, psychedelic, jazz, funk, new-wave, dub, world-music sampai experimental music. Sudah merilis album berjudul Nature pada tahun 2009 juga beberapa single vinyl yang dirilis oleh beberapa label luar negeri. Selain itu Space System juga pernah tampil live di Esplanade, Singapura pada tahun 2010.

05. TERBUJURKAKU [Surabaya] 
Musisi electronic yang nyeleneh dan eksentrik asal Surabaya. Terbujur Kaku banyak bermain di wilayah gabber, jungle, breakcore, crazy drum n bass, hard house, happy hardcore. Album remix karya Terbujur Kaku berjudul Megamix Album: Koplo Goes to Breakcore yang dirilis pun menjadi bahan perbincangan dan debat panjang di forum Wasted Rockers, karena menggabungkan drum n bass / gabber dengan koplo / dangdut pantura, suatu hal yang tak lazim dilakukan di scene EDM maupun IDM lokal pada umumnya.

06. VICKYVETTE [Bandung] 
Art-rock / neo-prog / space-rock / neo-psychedelia asal Bandung. Band ini merupakan salah satu finalis festival musik indie ternama Indonesia beberapa tahun yang lalu. Pada awal tahun 2010 Vickyvette merilis EP berjudul Unconscious Shimmering yang mencuri perhatian beberapa pihak, hingga akhirnya di single-album Into The Universe yang dirilis enam bulan akhir 2010, musikalitas band ini mendapatkan pengakuan dari banyak pengamat musik. Penasaran? Unduh albumnya di sini.
Visual by: 20 / 20 SIGHTSCENERY

Sabtu, 8 Oktober 2011
18:00 WIB – selesai

Bara Futsal
(ruang galeri seni)
Jl. Falatehan No.68
Blok M
Jakarta-Selatan
* Lokasi gedung di samping halte busway Terminal Blok M

HTM: Rp10 ribu

Acara ini didukung oleh:
- Yes No Wave
- Space Records
- Provoke! magazine
- Deathrockstar
- Johnny Zebra
- Rebelzine
- Jurnallica
- Addicted Area
- Berisik Radio
- Geeks Bible
- Gigs Play
- Primitif Zine
- Area XYZ
- Bitterdict

Burgerkill "Venomous Alive" : We Want More (Like This..!!)

Sekitar sepuluh ribu anak muda berpakaian hitam-hitam, Sabtu (24/9) memadati stadion Siliwangi Bandung, tentu saja mereka bukan bermaksud menonton pertandingan sepak bola, tetapi mereka bermaksud untuk menyaksikan sebuah band yang telah 16 tahun malang-melintang mengarungi skena musik metal Tanah Air. Adalah  Burgerkill, band yang telah menjadi fenomena global ini, sabtu yang lalu mengadakan konser tunggal sekaligus perayaan telah diluncurkannya album baru atau album ke empat mereka yang berjudul “Venomous”.
Dengan tajuk konser “Venomous Alive”, Burgerkill  sukses memuaskan nafsu para begundal akan musik Burgerkill yang belakangan ini begitu langka untuk didengar dan disaksikan secara live di kota Bandung. Konser dibuka sekitar pukul 15.30 WIB, Man Jasad, selaku Master of Ceremony membukanya dengan berbagai wejangan dan himbauan untuk para begundal yang hadir di venue agar ikut menjaga keamanan dan ketertiban selama berlangsungnya konser. Setelah itu, dua big screen di kiri dan kanan panggung memutar  video clip single dari album “Venomous” yang berjudul  “Only The Strong”. Riuh-rendah penonton mulai terdengar tak lama setelah video clip diputar, satu persatu para personil Burgerkill mulai memasuki panggung yang cukup megah meski didominasi warna hitam.
Tanpa basa-basi mereka langsung menghentak dengan “Age of Versus” dilanjutkan dengan “Under The Scars”, sontak ribuan begundal yang sedari siang menunggu, tanpa ragu untuk memulai moshing di arena pit. Setelah itu, Vicky sang vokalis sembari menghela nafas menyapa puluhan ribu begundal yang hadir, ia menyatakan sangat senang dan bangga Burgerkill bisa kembali bermain di Bandung.  “Hari ini sangat bersejarah, karena ini pertamakalinya Burgerkill konser di Bandung (lagi,red),”  ungkap Vicky.
Hari itu memang menjadi hari yang bersejarah nantinya, dimana sebuah konser metal berhasil kembali digelar di Kota Bandung paska tragedi AACC. Seperti yang kita ketahui bersama paska tragedi tersebut skena musik underground khususnya musik metal terkena imbasnya karena kesulitan untuk mendapatkan ijin dari aparat berwenang untuk membuat acara di Kota Bandung.
Dalam konsernya kali ini, Burgerkill membawakan banyak lagu dari album baru “Venomous”, meskipun begitu nomor-nomor andalan dari tiga album terdahulu mereka seperti “Rendah” (album Dua Sisi, 2000), “Penjara Batin”, “Tiga Titik Hitam” (album Berkarat, 2003),  “Shadow of Sorrow”, “Darah Hitam Kebencian” (album Beyond Coma And Despair, 2006) mereka sajikan untuk para begundal.  Raungan sound yang begitu menggelegar mengajak para penonton untuk moshing, crowd surfing, headbanging sampai dengan circle pit semuanya tercipta dan menjadi wujud keceriaan bagi para begundal akan konser Burgerkill di sore hari itu. Tanpa ada perkelahian, semuanya berlangsung aman penuh dengan suka cita.
Stadion Siliwangi dulunya merupakan kandang dari tim Persib Bandung, lagu “For Victory”  dalam konsernya ini Burgerkill persembahkan untuk tim kebanggaan kota Bandung tersebut dan untuk pendukung setianya Viking. Lagu penuh semangat yang semakin membakar jiwa para begundal untuk terus ugal-ugalan.
“Darah Hitam Kebencian”, “Angkuh” dan “We Will Bleed” menjadi sajian berikutnya, seakan tanpa henti membuat para begundal serasa mempunyai energi lebih untuk terus beradu fisik di arena pit.
Setelah kurang lebih satu jam begundal-begundal itu ‘dihajar’ oleh Eben dkk.  Kini para begundal dibuat termenung dan penuh rasa haru ketika dilayar muncul video tentang almarhum Ivan ‘Scumbag’ Firmansyah. Sosoknya telah lama tiada, tetapi semangatnya masih tetap terasa di Burgerkill. “Kita yakin Alm. Ivan hadir di tengah-tengah kita saat ini”, Ujar Vicky sang vokalis dengan rasa haru.
Vicky memberikan warna lain dalam konser ini, setelah penayangan video tersebut ia memainkan jari-jemarinya diatas tuts piano mengiringi lagu “Tiga Titik Hitam”, lalu muncullah Fadly vokalis Padi  yang dulu memang  featuring dengan Burgerkill dalam album “Berkarat”. Karakter vokal Fadly yang tinggi dan pembawaannya yang penuh penghayatan, menciptakaan koor yang luar biasa dari para begundal, sungguh merinding mendengarnya. Amazing!
Setelah dibawa mengharu-biru oleh Burgerkill, para begundal diajak untuk kembali liar melalui lagu “Only The Strong”, single dari album “Venomous” dilanjutkan dengan kemunculan vokalis Seringai Arian 13 yang membawakan lagu “Atur Aku”,  sebuah tembang fenomenal dari band terdahulunya Puppen yang di aransemen ulang oleh Burgerkill. Lagu ini merupakan nomor terakhir dari Burgerkill, Arian lalu mengajak para begundal untuk semakin liar, semakin brutal, walhasil terciptalah sebuah circle pit berukuran raksasa. Sungguh sore di akhir pekan yang luar biasa!
Suksesnya konser “Venomous Alive” ini semoga menjadi sinyalemen positif bagi aparat berwenang bahwa konser metal itu damai! tidak selalu berhubungan dengan kekerasan atau menjadi biang kericuhan. Buktinya sejak acara dimulai hingga konser selesai, para begundal benar-benar tertib sampai meninggalkan venue. Dan kedepannya semoga segala perijinan mengenai event indie / underground dipermudah,  serta menjadi trigger bagi event organizer ataupun band lainnya untuk membuat acara yang serupa. WE WANT MORE (LIKE THIS)!!

Di Amerika, Rilisan Debut RISE TO REMAIN Tertunda

London, Inggris - Debut album RISE TO REMAIN, “City Of Vultures” memang sudah beredar resmi sejak 5 September lalu namun itu untuk kawasan Eropa. Untuk wilayah Amerika album milik anak kandung vokalis IRON MAIDEN tersebut kabarnya kembali ditunda perilisannya menjadi 24 Januari 2012 dari tanggal edar 11 Oktober yang direncanakan sebelumnya.


Mungkin mengingat nama besar Bruce Dickinson, RISE TO REMAIN sering dianggap sebagai salah satu band metal Inggris yang akan dapat berbuat banyak di scene metal dunia. Apalagi di jejaring media twitter, band bervokaliskan Austin Dickinson itu tahun lalu beberapa kali muncul sebagai trending topic.
Bukan hanya itu, Metal Hammer Golden Gods memberi penghargaan sebagai “Best New Band” sedangkan Kerrang! Awards memberi kampiun sebagai “Best British Newcomer”.
“Aku harap banyak orang suka dengan album ini terutama dari rilisan band muda karena diluar sana memang sudah banyak yang melakukannya,” kata Dickinson.
City Of Vultures” diproduseri Colin Richardson, orang yang memang sudah pengalaman menangani beberapa album band metal papan atas diantaranya milik SLIPKNOT dan juga AS I LAY DYING. Album ini berisi 12 lagu termasuk satu intro dengan total durasi sekitar 45 menit.
Untuk pendengar metal Indonesia, jika masih ingat konser IRON MAIDEN awal tahun lalu di Jakarta tentu nama RISE TO REMAIN menjadi tidak asing karena mereka menjadi pembuka tunggal di event yang digelar di Pantai Karnaval Ancol tersebut. Selain itu RISE TO REMAIN juga terbilang kenyang pengalaman panggung karena pernah menggelar tur Eropa bersama IRON MAIDEN, BRING ME THE HORIZON, BULLET FOR MY VALENTINE dan beberapa band penting lainnya termasuk tampil di Download Festival dan Sonisphere Festival. 

 
 




Tuesday, September 27, 2011

Kabar OBSCURA Tampil Di Dubai

Dubai – Band progressive death metal Jerman, OBSCURA untuk pertama kalinya tampil di Dubai sebagai bagian tur Asia Tenggara & Timur Tengah mereka sekaligus mendukung penjualan album baru, “Omnivium“.
Dan berikut foto-foto live mereka ketika tampil di Dubai yang diposting dari roldanmacanhiya. Jangan lupa OBSCURA juga akan tampil di Medan tanggal 1 Oktober nanti tepatnya di Tapian Daya, Pondok Kelapa (PRSU) Medan dengan tiket Rp.125.000.- on the spot. Akan ada juga band pembuka yakni FOREDOOM, CRANIUM dan DJIN.
[berontakzine.com]









Monday, September 26, 2011

Karawang Metal Fest #3 "Siapa Bilang Kami Sudah Mati..?"

Saya mohon maaf sebelumnya karena baru ngereview acara Karawang Metal Fest #3 minggu 18 September 2011, ok langsung aja bray…!!

 
Seperti biasa acara molor sampai 12.30 siang dari semula di jadwalkan pukul 10.00, di karenakan kurang  professionalnya band peserta yang bermain di awal acara, kurang lebih hampir pukul  13.00 acara baru di mulai walau cuaca agak panas (bukan agak lagi tapi puuanass), pada akhirnya Opposite Day salah satu band Hardcore karawang membuka gelaran Karawang Metal Fest #3 dengan mengusung 3 buah lagu, di lanjutkan dengan Fuck My head.

Cuaca agak redup dan awan menjadi mendung yang cuma sebentar dan hujan pun tak jadi turun.. huh.. (tapi repot juga kalo hujan), disusul oleh Karat (Bukan Karinding Attack-Bandung) dengan kostum bertopeng, setelah Karat  ada The Last Burning di belakang mereka ada Butterlies dua cover dari Lamb of God di libasnya, di lanjut band dengan nama yang unik Aya Aya Wae yang lumayan membuat penonton berkumpul di tengah-tengah mosh pit. 

Menjelang sore ada Brain Disorder menghantam beberapa cover dari Burgerkill setelah itu ada band brutal death metal dari Jakarta Devour The Damned langsung menghentakan beberapa lagunya, suasana sore dan tidak terlalu panas para metal head di suguhi oleh tontonan kesenian sunda yang di bawakan oleh teman-teman dari Sapu Jagad seperti Celempung, Karinding, Suling yang membuat acara Karawang Metal Fest #3 berbeda dari sebelumnya, selanjutnya ada band deathmetal dari bekasi Decry Victims di ikuti oleh Babi Muntah salah satu band Brutal Deathmetal yang ada di Karawang, di penghujung sore sebelum rehat maghrib ada Symphony Hitam dan setelah itu acara rehat kurang lebih 1,5 jam dan di mulai kembali pukul 19.30 WIB.

Setelah Rehat yang cukup lama acara di lanjut kembali dengan penampilan pertama dari Riewa di geber kembali oleh Jeproot di lanjut oleh Jeritan Iblis  di susul kembali oleh band Old school Hardcore Karedock leunca selanjutnya ada band nyiksa diri di hantam kembali di hari yg sudah semakin gelap oleh Before Tomorrow berlanjut lagi dari penampilan Nerro.

Setelah penampilan dari Nerro penampilan dari Beside band metal dari bandung dengan promo lagu barunya membuat suasana menjadi kian mantap setelah beside ada Pantoera band progressive metal yg di tunggu tunggu dari tadi oleh para metal head karawang dengan single covernya “Jablay From Hell” di lanjut oleh band death metal yg sudah malang melintang di dunia  bawah tanah Kolobos 5 lagu di suguhkan dengan brutal. 

Akhirnya jam sudah menunjukan pukul 10.30 WIB dan Karawang Metal Fest #3 pun berakhir acara yg membuat komunitas di karawang tetap bertahan dan mdah-mudahan acara seperti ini terus berlanjut di daerah-daerah karawang dan sekitarnya sampai ketemu lagi di acara metal fest selanjutnya di kota karawang…. Keep support your local scene… salut buat anak-anak karawang


Burgerkill Sudah Melunasi Semua Kewajiban

MEREKA SUDAH LAYAK DITAHBISKAN SEBAGAI BAND TERBAIK DI TANAH AIR. DAN KEMARIN MEREKA BARU SAJA MELUNASI SEBUAH KEWAJIBAN PENTING.


GOD DAMN… konser itu tidak meleset satu derajat pun dari ekspektasi. Konsep yang digodok dengan sangat anjrittt menghasilkan suguhkan yang anjrittt pula. Histeria massal terus menggelora dari lagu ke lagu. Kaki para begundal pun seperti dipaku di atas rumput Stadion Siliwangi ketika Vicky, Eben, Agung, Ramdhan, dan Andris, menyudahi Venomous Alive tepat ketika jarum jam menjejak di titik 17.30 WIB, Sabtu (24/9) itu. Sebagian dari mereka masih bertahan sampai hari habis ditelan malam, padahal seluruh personel Burgerkill sudah lama menghilang dari atas panggung.

Apa mau dikata, Burgerkill memang sudah lama dikenal sebagai biang kesempurnaan. Mereka seolah-olah tidak pernah membikin sesuatu yang tidak bagus. Album Venomous adalah sebuah katarsis yang sangat elegan untuk menanggalkan identitas lama Burgerkill yang amat lekat dengan sosok Ivan Scumbag, dan bersulih jadi Burgerkill baru yang tidak kalah keren. Dan, suguhan mereka dalam balutan Venomous Alive di Stadion Siliwangi itu boleh diibaratkan sebuah ejakulasi maksimal dalam rangkaian morse seksualitas sejak album pertama itu baru serupa rumor sampai mengejawantah jadi bentuk kepingan CD.

Tentu saja Burgerkill teramat layak merasa puas dengan ejakulasi yang mereka alami di atas rumput Stadion Siliwangi petang itu. Dan pula semua yang hadir, termasuk orang tua dan keluarga besar masing-masing personel. Sebab, dengan Venomous Alive, Burgerkill telah menunaikan satu kewajiban penting sebagai sebuah band besar, yakni menggelar konser tunggal.

Tidak ada sedikit pun spasi yang membuat Venomous Alive harus mendapat kredit negatif. Sebab, kalaupun ada, itu pasti bakal tertutupi oleh aksi tuntas Burgerkill selama dua jam lebih. Penonton seperti merasa masih lapar ketika Burgerkill menyuguhkan santapan terakhir berupa kolaborasi anjisss dengan Arian 13 saat membawakan lagu Atur Aku. Dan itulah tanda-tanda bahwa apa yang mereka sajikan — jika diibaratkan sebuah pesta jamuan makan —- semuanya serba lezat.

Dengan Venomous Alive barangkali Burgerkill tak perlu lagi melakukan apa pun untuk tetap mempertahankan imej mereka sebagai band metal terbaik sepanjang masa di negeri ini. Namun, bukan Burgerkill jika merasa puas dengan apa yang mereka genggang hari ini. “Tentu saja kami sangat sangat sangat puas dengan pencapaian ini. Tapi, kami tidak akan berpuas diri,” ucap Eben usai konser.

Eben kemudian menuturkan sejumlah mimpi yang bakal mereka rajut setelah merilis Venomous dan menggelar ritual istimewa dalam rangka peluncuran album tersebut. Salah satunya ingin mengembangkan sayap Burgerkill jadi band internasional. “Mungkin sudah waktunya kita memikirkan sesuatu yang lebih besar lagi. Kami ingin juga diakui di dunia yang lebih luas,” imbuh Eben.

Lho bukankah selama ini mereka sudah pernah menggelar tur Asia Tenggara dan mengecap panggung internasional seperti Soundwave Festival 2009 serta Big Day Out 2010 di Australia? “Belum! Kami belum puas dengan itu. Kami ingin juga merambah Eropa dan Amerika. Dan kami merasa mampu untuk melakukannya. Hidup itu harus rock n roll, brader. Jika kita tidak merasa yakin dengan kemampuan kita, maka kita tidak akan bisa meraih apa yang kita impikan,” sembur Eben lagi.

SEBUAH PENTAHBISAN

Lalu apa makna paling penting Venomous Alive buat Burgekill? Yeahhh… sosok ini adalah orang paling tepat untuk dijadikan tempat bertanya: Arian 13. Mantan vokalis Puppen yang sekarang mengibarkan penjor Seringai ini termasuk salah satu orang yang ada di samping Burgerkill sejak band ini meniti karir. Tapi, Arian tetaplah ‘orang luar’ yang bisa menyodorkan perspektif lebih obyektif mengenai Burgerkill hari ini, khususnya untuk album Venomous dan Venomous Alive.

“Di mata saya Burgerkill adalah band goreng patut! Sudah itu saja!” ungkap Arian. “Hahahaha… heureuy bray!” tambah Arian sambil tergelak. 

Di mata Arian, Burgerkill sudah memenuhi seluruh aspek untuk ditahbiskan sebagai salah satu band metal terbaik di tanah air. “Apa mau dikata, mereka sudah memiliki dan melakukan semuanya sebagai sebuah band,” cetus Arian. 

Kalaupun ada yang harus dikritik, menurut Arian, adalah soal waktu pencapaian tersebut. “Dari dulu saya sudah yakin Burgerkill akan jadi band besar. Tapi seharusnya mereka sudah mencapai apa yang mereka gapai hari ini ketika umur Burgerkill menginjak bilangan ketujuh. Bukan 16 tahun seperti sekarang,” papar Arian. 

Namun, Arian bisa mentolerir urusan waktu tersebut. Sebab, lanjut Arian, ada sejumlah variabel yang membuat Burgerkill baru bisa mencapai level kesuksesan ketika menginjak usia 16 tahun. “Kita tahu sendiri bagaimana sikap lingkungan kita terhadap band-band seperti Burgerkill. Andai saja Burgerkill tumbuh di habitat yang mampu memberikan dukungan lebih baik, mereka sudah mencapai level kesuksesan seperti ini sepuluh tahun lalu. Masih untung juga Burgerkill punya kekuatan luar biasa untuk menyiasati seluruh persoalan tersebut dan hari ini mereka mencapai titik seperti ini,” terang Arian. 

Jika Burgerkill sudah memiliki dan melakukan semuanya, lalu apa lagi yang harus mereka perbuat di hari esok? “Secara musik mereka tetap harus melakukan perubahan. Tentu saja bukan dalam rangka kompromi, melainkan untuk sebuah tuntutan progres. Sebab bagaimanapun perubahan adalah progres,” tandas Arian.