Sekitar sepuluh ribu anak muda berpakaian 
hitam-hitam, Sabtu (24/9) memadati stadion Siliwangi Bandung, tentu saja
 mereka bukan bermaksud menonton pertandingan sepak bola, tetapi mereka 
bermaksud untuk menyaksikan sebuah band yang telah 16 tahun 
malang-melintang mengarungi skena musik metal Tanah Air. Adalah 
 Burgerkill, band yang telah menjadi fenomena global ini, sabtu yang 
lalu mengadakan konser tunggal sekaligus perayaan telah diluncurkannya 
album baru atau album ke empat mereka yang berjudul “Venomous”.
Dengan tajuk konser “Venomous Alive”, Burgerkill  sukses memuaskan 
nafsu para begundal akan musik Burgerkill yang belakangan ini begitu 
langka untuk didengar dan disaksikan secara live di kota Bandung. Konser dibuka sekitar pukul 15.30 WIB, Man Jasad, selaku Master of Ceremony membukanya
 dengan berbagai wejangan dan himbauan untuk para begundal yang hadir di
 venue agar ikut menjaga keamanan dan ketertiban selama berlangsungnya 
konser. Setelah itu, dua big screen di kiri dan kanan panggung 
memutar  video clip single dari album “Venomous” yang berjudul  “Only 
The Strong”. Riuh-rendah penonton mulai terdengar tak lama setelah video
 clip diputar, satu persatu para personil Burgerkill mulai memasuki 
panggung yang cukup megah meski didominasi warna hitam.
Tanpa basa-basi mereka langsung menghentak dengan “Age of Versus” 
dilanjutkan dengan “Under The Scars”, sontak ribuan begundal yang sedari
 siang menunggu, tanpa ragu untuk memulai moshing di arena pit.
 Setelah itu, Vicky sang vokalis sembari menghela nafas menyapa puluhan 
ribu begundal yang hadir, ia menyatakan sangat senang dan bangga 
Burgerkill bisa kembali bermain di Bandung.  “Hari ini sangat 
bersejarah, karena ini pertamakalinya Burgerkill konser di Bandung 
(lagi,red),”  ungkap Vicky.
Hari itu memang menjadi hari yang bersejarah nantinya, dimana sebuah 
konser metal berhasil kembali digelar di Kota Bandung paska tragedi 
AACC. Seperti yang kita ketahui bersama paska tragedi tersebut skena 
musik underground khususnya musik metal terkena imbasnya karena 
kesulitan untuk mendapatkan ijin dari aparat berwenang untuk membuat 
acara di Kota Bandung.
Dalam konsernya kali ini, Burgerkill membawakan banyak lagu dari 
album baru “Venomous”, meskipun begitu nomor-nomor andalan dari tiga 
album terdahulu mereka seperti “Rendah” (album Dua Sisi, 2000), “Penjara
 Batin”, “Tiga Titik Hitam” (album Berkarat, 2003),  “Shadow of Sorrow”,
 “Darah Hitam Kebencian” (album Beyond Coma And Despair, 2006) mereka 
sajikan untuk para begundal.  Raungan sound yang begitu menggelegar 
mengajak para penonton untuk moshing, crowd surfing, headbanging sampai dengan circle pit
 semuanya tercipta dan menjadi wujud keceriaan bagi para begundal akan 
konser Burgerkill di sore hari itu. Tanpa ada perkelahian, semuanya 
berlangsung aman penuh dengan suka cita.
Stadion Siliwangi dulunya merupakan kandang dari tim Persib Bandung, 
lagu “For Victory”  dalam konsernya ini Burgerkill persembahkan untuk 
tim kebanggaan kota Bandung tersebut dan untuk pendukung setianya 
Viking. Lagu penuh semangat yang semakin membakar jiwa para begundal 
untuk terus ugal-ugalan.
“Darah Hitam Kebencian”, “Angkuh” dan “We Will Bleed” menjadi sajian 
berikutnya, seakan tanpa henti membuat para begundal serasa mempunyai 
energi lebih untuk terus beradu fisik di arena pit.
Setelah kurang lebih satu jam begundal-begundal itu ‘dihajar’ oleh 
Eben dkk.  Kini para begundal dibuat termenung dan penuh rasa haru 
ketika dilayar muncul video tentang almarhum Ivan ‘Scumbag’ Firmansyah. 
Sosoknya telah lama tiada, tetapi semangatnya masih tetap terasa di 
Burgerkill. “Kita yakin Alm. Ivan hadir di tengah-tengah kita saat ini”,
 Ujar Vicky sang vokalis dengan rasa haru.
Vicky memberikan warna lain dalam konser ini, setelah penayangan 
video tersebut ia memainkan jari-jemarinya diatas tuts piano mengiringi 
lagu “Tiga Titik Hitam”, lalu muncullah Fadly vokalis Padi  yang dulu 
memang  featuring dengan Burgerkill dalam album “Berkarat”. 
Karakter vokal Fadly yang tinggi dan pembawaannya yang penuh 
penghayatan, menciptakaan koor yang luar biasa dari para begundal, 
sungguh merinding mendengarnya. Amazing!
Setelah dibawa mengharu-biru oleh Burgerkill, para begundal diajak 
untuk kembali liar melalui lagu “Only The Strong”, single dari album 
“Venomous” dilanjutkan dengan kemunculan vokalis Seringai Arian 13 yang 
membawakan lagu “Atur Aku”,  sebuah tembang fenomenal dari band 
terdahulunya Puppen yang di aransemen ulang oleh Burgerkill. 
Lagu ini merupakan nomor terakhir dari Burgerkill, Arian lalu mengajak 
para begundal untuk semakin liar, semakin brutal, walhasil terciptalah 
sebuah circle pit berukuran raksasa. Sungguh sore di akhir pekan yang luar biasa!
Suksesnya konser “Venomous Alive” ini semoga menjadi sinyalemen 
positif bagi aparat berwenang bahwa konser metal itu damai! tidak selalu
 berhubungan dengan kekerasan atau menjadi biang kericuhan. Buktinya 
sejak acara dimulai hingga konser selesai, para begundal benar-benar 
tertib sampai meninggalkan venue. Dan kedepannya semoga segala perijinan
 mengenai event indie / underground dipermudah,  serta menjadi trigger bagi event organizer ataupun band lainnya untuk membuat acara yang serupa. WE WANT MORE (LIKE THIS)!!
Teks: Rangga Fajar Nugraha
Foto: Arief Haadi Mulia
 

 
No comments:
Post a Comment