Thursday, October 27, 2011
Wednesday, October 12, 2011
Dreaming Dead Siap mengeluarkan Album barunya “Midnightmares”
California Death Metal trio Dreaming Dead telah siap mengeluarkan album barunya yang sudah sekian lama di tunggu-tunggu, dengan tajuk “Midnightmares”. Lanjutan dari album sebelumnya tahun 2009 “Within One”. Masuk rekaman dari bulan Juni hingga September tahun ini. Semua gitar dan bass di rekam di studionya sendiri di Downtown Los Angeles, sementara drum dan vocal di rekam di Architeuthis Sound. Dan hasil akhir tidak kekurangan yang berarti. Midnightmares menawarkan hingga sembilan lagu death metal crushingly.. yang di pimpin oleh vokalis sekaligus pendeta gitar Elizabeth Schall.
Dreaming Dead terus memantapkan puncak karirnya di dunia metal. Dreaming Dead bermain dengan presisi yang lebih besar dan menawarkan pengalaman musik yang lebih dalam dan lebih provokatif. Sebagai bonus tambahan, Midnightmares cover art oleh seniman metal terkenal Travis Smith, yang dikenal untuk bekerja Di record-record metal dan sudah banyak mengeluarkan artwork seperti Sadus, Katatonia, Opeth, King Diamond dan masih banyak yang lainnya.
Komentar Schall and Mike Caffell (drums, vocals), tentang rilisan terbaru: "With Midnightmares, we wanted to record an album based around the concepts of night and, obviously, nightmares. We shaped our lyrics as such, and wrote music to capture both the violent, chaotic nature of dreams and the quiet tranquility of the night. We also crafted the album to flow as a whole, symbolizing the progression of an evening into night, and then into dawn; as if the songs couldn't exist without one another. And, yes, we're still bringing the speed and brutality."
Midnightmares Track Listing:
1. Wake
2. Corpse Mountain
3. Overlord
4. Exile
5. In Memoriam
6. Lapse
7. Into The Depths
8. Midnightmares
9. Departure
2. Corpse Mountain
3. Overlord
4. Exile
5. In Memoriam
6. Lapse
7. Into The Depths
8. Midnightmares
9. Departure
Beranggotakan Schall, Caffell and bassist Juan Ramirez telah diasah karakteristik pendengaran mereka oleh black metal, death metal, dan thrash metal secara nasional selama empat tahun terakhir, bermain di berbagai panggung dengan band-band seperti Morbid Angel, Nile, Immolation, Krisiun, Monstrosity, Master dan Dying Fetus. This Midnightmares-era sees DREAMING DEAD sowing the seeds of such time spent on the road, and those picking up the new album or catching the band live will no doubt be struck at how much further DREAMING DEAD have taken their groundbreaking metal stylings.
Midnightmares akan dirilis pada tanggal 31 Oktober 2011 sebagai download digital melalui website resmi band.
Dalam berita terkait, baru-baru Schall demoed baru Roland CUBE-80XL amp. Jika Anda melewatkan untuk pertama kali, check out video:
Saturday, October 8, 2011
MTV Akan Prosesikan Konser METALLICA Untuk Pertama Kalinya Di India
METALLICA untuk pertama kalinya akan manggung di
India dan kesempatan langka ini juga bakal dimanfaatkan MTV India
bekerja sama dengan F1 Rocks plus durasi satu setengah jam tentang
sejarah METALLICA seminggu setelah konser berlangsung.
Metallica |
F1 Rocks dan MTV memang sudah bekerja sama untuk mengorganisir
beberapa konser besar di seluruh dunia dengan band-band yang sudah
diselektif dari hasil voting online.
“Penonton MTV mencapai 130 juta orang di seluruh dunia dan 40 juta
diantaranya menyaksikan dari rumah. Dan ini kesempatan besar bagi MTV
untuk menayangkan konser yang paling ditunggu di India juga sebagai
kaitan kerja sama kami bersama F1 Rocks. Konser METALLICA ini
akan meningkatkan perekonomian di India dan ini bagus untuk negara
berkembang seperti India,” ujar Aditya Swamy yang menjabat sebagai
kepala saluran MTV India.
“Bulan Oktober nanti kami akan tampil di India. Ini akan sangat
menarik karena di pikiran liar kami, kami sendiri tidak pernah
memikirkan tempat ini sebelumnya. Ini penghargaan untuk kami karena kami
merasa akan menjadi bagian scene musik mereka bersama para fans di
India,” ujar bassist Robert Trujillo ketika diinterview majalah Inland
Empire Weekly bulan April lalu.
Sedangkan sebagai promotor acara ada DNA Entertainment Networks, yang
pamoritasnya memang sudah diakui dunia karena berhasil menangani
beberapa nama besar seperti IRON MAIDEN, MEGADETH, dan beberapa lainnya untuk tampil di satu negara.
[berontakzine.com]
Jihad Mulai Cicil Materi Album Baru
SETELAH ENAM TAHUN, JIHAD MULAI MENYIAPKAN MATERI UNTUK ALBUM BARU.
KABAR sentosa buat Krueger Lover. Setelah lama tak
masuk studio rekaman, Jihad mulai mencicil materi untuk album baru pada
Oktober ini. Jika tidak aral, album baru Jihad sudah bisa menghajar
gendang telinga pada awal tahun depan.
Meski namanya berkibar kencang, Jihad tergolong kurang produktif
dalam merilis album. Sejak didirikan paa 1999, mereka baru mengeluarkan
dua album yakni Besok Kiamat (2002) dan Strategi Setan
(2005). “Jeda terlalu lama tidak mengeluarkan album kurang baik juga
buat sebuah band. Sebab bagaimanapun album adalah salah satu bukti
eksistensi sebuah band,” tutur Kancil saat ditemui di markas Serak Inc
di bilangan Jalan Cihampelas.
Untuk album baru tersebut, Jihad sudah menyetok delapan album. Dan
kemungkinan besar merasa tidak akan mencari materi tambahan. “Album
pertama sepuluh lagu. Demikian juga album kedua. Tapi, album yang
sekarang kemungkinan besar akan berisi delapan lagu. Jika dipaksakan
harus sepuluh lagu, kami khawatir materi tambahan itu tidak maksimal,”
tambah Kancil.
Tuesday, October 4, 2011
Tandang Makalangan
LEBIH luas, terjangkau, dan masih berada di Bandung.
Itulah alasan yang dianggit panitia saat memilih Lapangan Pussenkav
Kavaleri, Jalan Turangga, Bandung, untuk menggelar gigs multigenre
Tandang Makalangan. “Kita ingin mencari alternatif supaya gigs tidak
terus-terusan digelar di Cimahi. Katanya sih Lapangan Kavaleri siap
terbuka untuk teman-teman yang ingin menggelar acara,” tutur Fajar dari
Our Prove.
Untuk beberapa hal, Lapangan Kavaleri memang memiliki kelebihan
dibanding Yon Armed. Yang paling utama tentu saja letaknya yang di
tengah kota. Namun, Our Prove selalu penggagas acara juga tidak asal
pilih tempat. Mereka sangat memperhitungkan segi keamanan.
Lalu, kita tengok apa yang bakal tersaji di panggung Tandang
Makalangan? Our Prove tampaknya sadar betul dengan komposisi line up.
Mereka menggandeng setumpuk band dengan bermacam genre. Mulai dari
generasi Impish, Injected, Captain Cook, sampai Divinity dan Kids on
Radio.
TANDANG MAKALANGAN
TEMPAT
Lapangan Pussenkav Kavaleri
Jalan Turangga
Lapangan Pussenkav Kavaleri
Jalan Turangga
WAKTU
Minggu, 9 Oktober 2011
Pukul 09.00 – selesai
Minggu, 9 Oktober 2011
Pukul 09.00 – selesai
LINE UP
Impish
Injected
Buckskin Bugle
Blind To See
Power Punk
Captain Cook
Nothing New
Restrain
Saffar
Dismurder
Total Kontra
Dark Terror
Justa Life
Depravity Savage
Tears Of Joy
Minor Disturbance
Kids On Radio
Power Oxy
Kripik Kentang
Sad Story In Sunday
Divinity
Impish
Injected
Buckskin Bugle
Blind To See
Power Punk
Captain Cook
Nothing New
Restrain
Saffar
Dismurder
Total Kontra
Dark Terror
Justa Life
Depravity Savage
Tears Of Joy
Minor Disturbance
Kids On Radio
Power Oxy
Kripik Kentang
Sad Story In Sunday
Divinity
HARGA TICKET
Pre-sale Rp 20.000
On the spot Rp 25.000
Pre-sale Rp 20.000
On the spot Rp 25.000
Monday, October 3, 2011
Obscura; Menghujam Kota Jakarta
Antiklimaks para pecinta musik cadas terpuaskan dengan datangnya
band technical death metal asal bayern germany, OBSCURA yang sedang
menaklukan beberapa kota di indonesia dan tempat pertama yang mereka
jajah adalah marios place yang berlokasi di cikini, Jakarta.
Band yang digawangi Christian Muen ( gitar ) Hanes Gross ( drum )
Steffen Kummerer ( guitar, vocals ) dan Jeroen Thesseling ( bass ) akan
menjajah kota Surabaya ( 30 – 09 – 11 ), Medan ( 10 – 10 – 11 ), dan
Makassar ( 02 – 10 -11 ).
Obscura tampil sekitar pukul 9 malam dengan “Septuagint” yang
menjari track pembuka, acungan 2 jari dengan teriakan lantang dari para
metalhead yang datang malam itu membuat ke empat personil Obscura makin
sadis dengan dibawakannya “The Anticosmic Overload” slam dan body
contact terlihat jelas di depan stage, Stefeen yang bertugas sebagai
gitaris dan vokal terlihat sangat piawai memainkan gitar berdawai 8,
jari yang bebas menari dengan raungan vokal yang ganas juga di imbangi
oleh Christian yang membius dengan gitar berdawai 7. technical tingkat
tinggi.
Sekitar 9 lagu mereka bawakan dengan tanpa ampun, seperti
“Incarnated”, “Vortexomnivium”, “Ocean Gateaways”, “Euclidean Element”,
“Centric Flow,” mampu membuat semua metalhead yang datang malam itu
terbelalak menyaksikan aksi 4 panser yang tanpa ampun membantai marios
place malam itu, sound yang dihasilkan cukup mendukung, dan sesekali
sang vokalis mengajak bertanya tentang album baru morbid angel yang (
ancurrrr ).
Dalama penampilan mereka tidak lupa pada penghujung acara aksi drum
solo juga menjadi persembahan apik saat encore metalhead untuk lanjutan
aksi mereka, permainan yang ditunjukkan Hannes Gros yang pernah
memperkuat Necrophagist ini memang luar biasa, ga ada capeknya kayanya
nih orang.
“The Orbital Element” dan “Universe Momentum” menjadi lagu terakhir
mereka malam itu, walau tidak seperti band – band metal lain yang biasa
membawakan sekitar 15 lagu tapi sedikit lagu yang mereka bawakan dengan
mampu memberikan kepuasan malam itu, dan juga tidak salah dengan band
jakarta yang di daulat untuk menjadi band pendamping malam itu, Revenge
tampil fantastis, aksi dari RB, Bindra, Akbar, Awe dan juuga raja
sangat membantu menrikan pemanasan telinga, terutama sang drumer Akbar
yang cukup mencuri perhatian, permainan yang cepat dan rapat.
Sang promotor MAQNET yang di komandoi mr Adhi ini memang tidak sia –
sia mendatang kan OBSCURA yang memang baru pertama kali datang ke
jakarta, sukses untuk kota-kota yang akan menjadi saksi band asal negeri
panser german ini. \m/
Monster Of Legend; Guncangan yang Hebat di Bulungan
Jakarta
25 September 2011 adalah kemarau terpanas di daerah Jakarta tepatnya
di kawasan out door Bulugan. Panas terik matahari bulan September
berbaur dengan 20 ribu watt tegangan tinggi sound system yang
menendang-nendang kuping para metal head hari itu dalam event “MONSTER
OF LEGEND” yang diadakan oleh BMQ Production.
Acara yang menurut rundown mulai pukul 11 siang molor hingga jam jam
1 kurang, bahkan band bekasi ASPHYXIATE sudah berada di lokasi jam
7.30 pagi untuk sound check ( kangan sama bulungan kali ya..?? ) untuk
beberapa band yang tampil di acara ini memang tak semuanya terlihat
maksimal, sound yang pilih – pilih menjadi hal yang sering di temui di
setiap event lokal, ABABIL yang saat tampil lebih dominan ke vokal
ketimbang yang lain, tapi berbeda telak saat RITUAL DOOM tampil, sound
yang dihasilkan dari band old school ini terdengar garang, gempuran dari
semua aspek alat hingga vokal arie juga dahsyat.
THRASHLINE, band pecahan personil lawas betrayer ini tampil dengan
trademark mereka, bentangan garis kuning hitam terkait di front stage
dan animo penonton yang datang juga cukup bagus, area yang hampir di
padati dari beberapa daerah juga terdengar riuh, efek dari band doom
gothic metal lawas asal kota Surabaya yaitu TOTAL TRAGEDY yang malam itu
tampil sebelum JASAD, ASPHYXIATE tampil sebelum jeda magrib, sayang
saat lagu awal mereka harus keteteran dengan sound yang kurang berpihak
hingga mereka lanjut setelah magrib barulah sound mereka cukup terasa
ganas.
DREAMER tampil dengan musik yang beda setelah di hajar oleh band
brutal, mereka tampil dengan simpony dengan tempo yang selalu berubah –
ubah begitu juga dengan band asal surabaya TOTAL TRAGEDYyang lama yang
berbahaya, dengan musik yang berbeda dan penguasaan panggung yang apik
mereka tampil memukau dan acara di tutup dengan penampilan band
bandung JASAD, jangan di tanya soal band yang satu ini, drumer baru
mereka cukup menyita perhatian, sama seperti ASPHYXIATE yang juga tampil
dengan drumer baru, JASAD tampil apik dan juga total, sound yang
terdengar nyaman di telinga.
Setiap band yang tampil memainkan semua karya andalan mereka dengan
sangat baik, maximal dan powerfull. Bulungan tidak berhenti berguncang
dari siang hingga malam dan semua metalhead terlihat puas juga terhibur
atas performa dari 14 monster-monster yang menggasak keras, cepat dan
padat.
Walau sedikit tragis karena setelah event Rock In Solo lagi-lagi
Indonesia dilanda Terror bomb. Sebuah situasi yang berdampak negative
dan mampu menghambat laju perkembangan komunitas metal di Indonesia.
Himbauan damai juga tidak bosan-bosan disampaikan dari Alay Error yang
menjadi MC di acara Monster Legend kemarin untuk mengkedepankan “Keras
tapi bukan kekerasan”.
Komunitas yang kecil akan menjadi besar tergantung kita yang ada
didalamnya. Semoga Gejolak music metal tanah air akan terus bisa jaya
dari generasi ke generasi dan melahirkan monster-monster baru yang akan
menjadi legend untuk masa yang akan datang.
sukses untuk BMQ yang telah berhasil melaksanakan gelaran di outdoor bulungan. hellyeah!
Godless Symptoms Tak Akan Pernah Berhenti
DISTORSI. HANYA ITU YANG MEREKA YAKINI. DAN MALAM ITU,
GODLESS SYMPTOMS MENGUCAP IKRAR TAK AKAN PERNAH BERHENTI MENEBAR SUKA
CITA LEWAT DISTORSI YANG MEREKA YAKINI.
SEKALI lagi, kata anjing bertebaran sekerap hilir
mudiknya oksigen ke lubang tenggorokan dan paru-paru dari mulut seorang
MC bernama Reggi Kayong. Dan mudah diterka, itu adalah tengara bahwa
sebuah pesta tengah digelar. Bukan sekadar pesta hura-hura tanpa makna,
melainkan pesta penanda delapan tahun eksistensi sebuah band bernama
Godless Symptoms.
Delapan! Hitungan ini jelas tidak seberapa jika dibandingkan bilangan
umur dunia ini. Tapi, bagi sebuah keluarga bernama Godless Symptoms,
bilangan delapan memiliki sejuta makna. Sebab, delapan bundel kalender
buat mereka adalah tetesan keringat dan perjuangan. Karena itulah,
mereka merasa harus menandai milad kedelapan dengan sebuah perayaan
sederhana namun bermakna.
Malam itu, di sebuah tempat kecil bernama Rogers Café, Godless
Symptoms tidak hanya menjadi tuan rumah yang baik bagi kerabat yang
datang untuk sekadar mengucap selamat. Godless Symptoms juga telah
menebar spirit bagi siapa pun yang sampai detik ini menjejakkan kaki di
atas tanah bernama scene Bandung Underground. “Dan kita tidak akan
pernah berhenti di sini,” teriak Barus dari balik corong mikropon.
Ahhh… melihat apa yang berlangsung di ruang redup Rogers Café malam
itu rasanya kita tidak lagi memerlukan tempat seperti Yon Armed atau
venue lain yang untuk menebusnya kita harus melakukan banyak hal, mulai
dari ritual makan kembang sampai menyayat urat nadi sendiri tanda kita
siap mengabdikan nyawa untuk sebuah frasa bernama ketertiban umum.
Seperti mafhum apa yang harus dilakukan, Godless Symptoms rupanya
telah menyiapkan tidak kurang dari selusin resital untuk menjamu saudara
yang datang ke perayaan delapan tahun eksistensi mereka di musik bawah
tanah kota ini. Begitu corong mikropon tuntas dimaki-maki gerombolan
Eyefeelsix — lalu kemudian sebentar berada di tangan Butche Mario dan
Gebeg yang melakukan battle sarkasme nan memikat, Godless Symptoms
langsung menggebrak dengan nomor Tak Ada Bendera Putih.
Jangan pernah membayangkan kegilaan apa yang berlangsung di atas
lantai Rogers Café begitu lagu Tak Ada Bendera Putih . Sebab, kapasitas
imajinasi kita mungkin tidak akan sampai untuk bisa menggambarkan
kegilaan tersebut. Kegilaan itu hanya bisa dirasakan.
Seluruh pengunjung yang hadir malam itu mungkin tak akan pernah
menggubris lagu apa yang dibesut Godless Symptoms. Toh, mereka hadir ke
Rogers Café malam itu bukan semata-mata untuk mendengarkan lagu.
Melainkan lebih dari itu. Maka tak heran bila Ritus Penutup, Dominasi
Zombie, Rusak Bumi, Ratakan Tirani, dan Arogansi, seperti memiliki makna
sama buat seluruh pengunjung. Seluruh lagu adalah kegilaan.
Terlebih lagi ketika dua kata mengelupas dari lidah barus: Kerajaan Ilusi. Saat itulah kegilaan seperti hendak mencapai ajal. Namun, Kerajaan Ilusi ternyata tidak menjadi rajah dominan malam itu. Flower City dan Kuya Ngora justru yang jadi anthem pengikat. Rasanya kita tidak akan pernah menyaksikan di gigs lain sebuah lagu sampai dibawakan tiga kali.
Terlebih lagi ketika dua kata mengelupas dari lidah barus: Kerajaan Ilusi. Saat itulah kegilaan seperti hendak mencapai ajal. Namun, Kerajaan Ilusi ternyata tidak menjadi rajah dominan malam itu. Flower City dan Kuya Ngora justru yang jadi anthem pengikat. Rasanya kita tidak akan pernah menyaksikan di gigs lain sebuah lagu sampai dibawakan tiga kali.
Pengunjung rupanya masih memiliki spirit tempur segunung ketika
Godless Symptoms mengumandangkan Anjing Iblis sebagai rajah pamungkas.
Mereka pun memaksa Barus dan kawan-kawan tetap berada di stage. Tak mau
mengecewakan saudara, Godless Symptoms pun kembali membawakan ulang
Flower City dan Kuya Ngora sekali lagi. Ternyata itu tidak cukup.
Pengunjung masih meminta lebih. Dan Godless Symptoms pun kembali
menghajar Kuya Ngora.
Hari ini 46 tahun lalu, negera kita mengalami revolusi. Tapi malam
itu, Godless Symptoms menggelar revolusi sendiri. Wilujeng milad,
Godless Symptoms!
Subscribe to:
Posts (Atom)